MELEPAS segala kepenatan usai seharian kerja, bisa dilakukan dengan duduk santai di Taman Kesatuan Bangsa(TKB), apalagi kalau mentari sudah mulai berkedip di ufuk barat.
Paling asyik mengambil tempat duduk yang mengitari bundaran air mancur(meski terkadang airnya lagi malas sehingga kolamnya dengan bangga berkata 'aku kering ya lau').
Tapi, entah mau mau bertanya kepada siapa, kerap tempat duduknya hilang. Lho, koq bisa? Tentu saja bisa. Bagaimana caranya?. Untuk bisa mengetahui hilangnya tempat duduk, datanglah ke TKB sore jelang malam atau sekitar pukul 17.30 Wita..
Tempat duduk dipastikan masih menampakkan diri dengan jelas. Tunggu sekitar 30 menit, dipastikan setengah dari tempat duduk sudah berangsur menghilang.
Ini bukan tentang ilmu gaib, bukan juga hasil perbuatan dari para pedagang obat, yang memang sering mangkal di seputaran TKB, karena ini tentang aksi para pedagang kaki lima (PKL) yang mulai meletakkan barang dagangan di tempat duduk.
Tempat duduk akan hilang karena barang dagangan yang diletakkan sangat banyak. Kayaknya para PKL itu memang berniat buka kios di TKB.
Di sisi lainnya, pedagang makanan sudah pasang patok. Itu tempat mereka.
Kalau sudah begini, silahkan para pencari refreshing untuk mundur, duduk di tempat duduk di sisi lainnya kalau tidak mau berdiri.
Sungguh pemandangan yang aneh tapi sangat nyata, Para PKl dengan santainya mendudukan barang jualan tanpa peduli dengan warga yang sebetulnya ingin duduk.
Tapi sejengkel apapun, itulah faktanya. So, Taman Kesatuan bangsa, di mana tempat dudukmu? Jangan pernah tanya kepada para penjual bongkahan batu akik, karena mereka memang berada di luar TKB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar