Istana Mokodompis Manganitu |
Jogugu Naleng adalah putra dari Ratu Lohoraung yang
memerintah kerajaan Taghulandang.Diangkat menjadi Jogugu Kauhis karena
memperistri Kaengpatola anak dari Kulano Makalupa di Salurang – Tabukan.Kulano
Makalupa beristri Kinding Sangiang anak dari kulano Menentonau.Dari perkawinan Naleng
dan Kaengpatola melahirkan anak : Liungtolosang dan Mawirangpakele.Pada saat
Tolosang akan diangkat menjadi jogugu Kauhis,
Raja Tabukan Wuatengsemba
mengubah kejoguguan Kauhis menjadi Kerajaan. Tolosang kemudian menjadi
Raja pertama dengan nama kerajaan Manganitu.
1. Tolosang (Liungtolosang) 1600-1645
Raja
pertama kerajaan Manganitu yang berpusat
di Bowongtiwo.
2. Tompoliu (putra raja Tolosang) 1645-1670
Memindahkan
pusta kerajaan di Tatahikang
Meninggal
tahun 1670 dan dimakamkan di Tiala
3. Bataha /
nama sasahara (Putra raja Tompoliu) 1670-1675
Nama Baptis
Don Sint Jugov Santiago
Lahir Tahun
1622
Memindahkan
pusat kerajaan dari Tatahikang kembali ke Bowongtiwo.
4. Charles Diamanti ( Adik dari Bataha Santiago) 1675-1694
Memindahkan
pusat kerajaan dari Bowongtiwo ke Paghulu
Raja ini
menandatangani kontrak dengan Belanda 10
Desember 1677
Pada saat inilah Kerajaan Manganitu
berada dibawah pengaruh
Belanda.
5. Marthin
Joutulong Takaengetang 1694-1725
Putra dari
Raja Tabukan bernama Don Fransiskus Makaampo Yuda I Pada saat ini pusat kerajaan dipindahkan lagi dari Paghulu
ke
Tatahikang.Pada masa ini Kerajaan Manganitu
mendapat wilayah baru di bagian Manganitu Selatan.dengan batas dari
Batumpuikang sampai ke Bitungmahangu.Raja Takaengetang
memerintahkan rakyat menggali terusan
didaerah Batunang dan menjadi
awal kelahiran pulau Batunderang.
6. Marthin Don
Lazaru 1725-1750
Pada masa
ini pusat kerajaan dipindahkan dari Tatahikang ke Paghulu.
Pada saat
yang sama, Paghulu diubah menjadi Karatung.
Tahun 1750 Raja Lazaru terlibat
pemancungan kepala orang dan ditangkap oleh Belanda lalu dibuang ke Kaap de
Goede Hoop kemudian dipindahkan ke Madagaskar bersama 45 keluarga.Pada masa tua Lazaru dipindahkan ke Jawa sampai
wafat dan dikuburkan dikompleks makam raja di Cirebon.
7. Salmon Grahun Darunaling Katiandagho
1750-1770
Pada masa ini pusat kerajaan dipindahkan dari
Paghulu ke Manganitu,Raja inilah yang
memprakarsai penimbunan rawa-rawa dengan batu karang.
8. Marthin Lombangsuwu Katiandagho 1770-1785
Putra dari
Raja S.G.D. Katiandagho.
Meninggal di pulau Balut karena
mebantu saudaranya yang sedang berperang.
9. Daniel Katiandagho Darunualing II 1785-1792
Dimakamkan
diTabukan.
10. Bagunda Katiandagho 1785-1792
Adik dari
raja Daniel Katiandagho
11. Dirk
Mokodompis Lokombanua III 1817-1848
Putra dari
Jogugu Darongke
12. Jacob Bastian Tamarol – Tampungan 1646-1855
13 Hendrik
Corneles Jacob Tamarol – Nonde 1855-1860
Makamnya
ada dibawah Mimbar Gereja Petra Manganitu.
14. Jacob Laurens
Tamarol – Kasehang 1860-1864
Dimakamkan
di Lapepahe – Manganitu selatan
15. Manuel
Mokodompis Hariraya – Tanawata 1864-1880
Setelah Raja ini wafat maka kerajaan
Managanitu diperintah oleh :
5 orang
presidensi pengganti Raja :
1. S.
Tingkue – Pontolaeng
1880-1881
2. J.
Makahekung – Manginteno 1881-1882
3. D. Katiandagho – Kirahang 1882-1883
4. Salmon Katiandagho Wintuaheng 1883-1886
5. Lambert
Pontoh 1886-1892
Setelah melalui pemerintahan presidensi pengganti raja maka
diadakan lagi pengangkatan raja.
1. J. E. Mokodompis Tampilang 1892-1905
2. Wellem Manuel Pandensolang Mokodompis 1905-1944
3. Alexander Abrosius
Darondo (Ambong) 1945-1949
Pada tahun 1912 Wilayah kejoguguan Tamako dari kerajaan Siau
diserahkan kepada Kerajaan Manganitu. Oleh Raja Wellem M.P. Mokodompis, tahun
1916 pusat kerajaan Manganitu dipindahkan ke Tamako. Nama kerajaan berubah
menjadi Kerajaan Manganitu Tamako.
Willem M.P. Mokodompis menjabat raja Tahuna pada tahun 1928-1930 karena raja Christian Ponto dibuang Belanda
ke Luwuk – Sulawesi Tengah.
Tahun 1944 raja
Willem M. P. Mokodompis ditangkap oleh tentara Jepang bernama Yamamoto
dengan alasan Raja Willem M.P. Mokodompis adalah mata-mata Belanda.19 Januari
1945 dipancung kepalanya oleh tentara Jepang. di tanjung Tahuna.
Diangkat menjadi raja Manganitu setelah pensiun dari Jogugu
Manganitu.
Sesudah Raja Darondo tidak ada lagi pengangkatan Raja.
Nama – nama Jogugu :
Tahun
1922 -1945 terdapat beberapa orang
Jogugu yaitu
Jogugu Makahekung (ayah dari wawu mawira),
Jogugu Dalawir
dan
Jogugu A.A.
Darondo
Pada saat
Makahekung memerintah sebagai Jogugu di
Manganitu, Bapak
Dalawir
Bertugas
sebagai Kapiten Laut Kampung Mala.
Bapak Dalawir
Tercatat sebagai Jogugu Terakhir kecamatan
Manganitu, Sampai
ada
Pemerintahan dalam
bentuk Kecamatan dengan Camat Pertama
Bapak Tiwa.
SILSILAH MOKODOLUDUGH
( Datu di kedatuan Bowontehu, pulau
Manado Tua )
Mokodoludugh memperisteri Ambunia, memperanakan :
-
Daloda
-
Langiran
-
Dadoti
-
Mokalu
Daloda memperistri Donagbala, memperanakan :
-
Binangkang
-
Mokodompis
Binangkang mempersisteri Pisiwulaeng, memperanakan :
-
Lokombanua
-
Bukalakombang
-
Bohokiki
-
Bulango
Bulango memperisteri Utabulaeng, memperanakan
-
Mokoalo
-
Matindas
-
Kalengkongan
-
Kumonang
-
Lentengmanguntung
-
Lohoraung
Lohoraung bersuamikan Pahawontoka II,memperanakan :
-
Naleng
-
Sundaite
-
Lahegasawang
-
Akatih
-
Bowongpangsihe
-
Moletatarang
-
Mataputung
Naleng memperisteri Kaengpatola, memperanakan :
-
Tolosang ( Raja
Manganitu pertama )
-
Mawirangpakele
Tolosang dan permasuri Ahungsehiwu memperanakan :
- Tompoliu
- Lembungsensale
Tompoliu dan permasuri Lawewe memperanakan :
- Bataha Santiago
- Charles (carlos) Diamanti
- Sapelah
- Apueng
- Gaghinggihe
SANTIAGO DENGAN
PERMASURI Pertama LEKUMBUWE
LEKUMBUWE (putri
dari Tahuna anak dari Manopo, cucu Tatehewoba)
Dikaruniakan seorang anak bernama Dalepe
1. Dalepe
memperistri Sutelawo memperanakan :
-
Takasumiang
-
Tundungdatu
-
Lumiukonda
2. Takasumiang mempersitri Naimang
memperanakan
- Belilawo
3. Belilawo
memperistri Linoge memperanakan :
- Lekungbulaeng
- Maimuna
4. Lekungbulaeng
memperistri Pilate memperanakan
- Bewengsangiang
- Sogeha
- Beatris
- Nangingsangiang
5.
Beatris dengan Hongi memperanakan
- Mika
- Mandi
- Ndaghu
- Manuel Mokodompis Hariraya
Tanawata
- Weli
6. Manuel M.H. Tanawata memperistri….
memperanakan ;
7. Wellem Manuel Pandensolang
Mokodompis
Sumber : sangihepirua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar