BAGHDAD - Sejumlah pria
bersenjata menewaskan lima jamaah di satu masjid Sunni di Baghdad pada
Sabtu, yang terbaru dalam gelombang kekerasan yang telah memicu
kekhawatiran kembali ke perang sektarian habis-habisan.
Para gerilyawan melarikan diri setelah melakukan serangan, yang terjadi selama shalat Subuh di lingkungan yang didominasi-Syiah
Baghdad Jadidah, di timur ibu kota, kata dua pejabat keamanan yang berbicara dengan syarat tak disebut namanya.
Seorang jemaah juga terluka dalam penembakan itu. Satu sumber medis mengkonfirmasi jumlah korban.
Hanya di utara ibu kota, sementara itu, seorang milisi Sunni anti-Al-Qaida tewas dan empat lainnya terluka dalam pemboman.
Serangan Sabtu adalah yang terbaru dalam gelombang kerusuhan, dengan lebih dari 3.800 orang tewas sejauh tahun ini, yang telah memicu kekhawatiran Irak kembali ke pertumpahan darah habis-habisan yang meninggalkan puluhan ribu orang pada tahun 2006 dan 2007.
Serangan terjadi meskipun operasi keamanan menargetkan gerilyawan di Baghdad, di utara dan barat, dan pemerintah telah menghadapi tuduhan tidak berurusan dengan akar penyebab kekerasan terburuk di negara itu sejak 2008.
Lonjakan pertumpahan darah terjadi bertepatan dengan demonstrasi-demonstrasi minoritas Arab Sunni terhadap dugaan perlakuan buruk pemerintah yang dipimpin Syiah dan pasukan keamanan, demikian AFP.
Para gerilyawan melarikan diri setelah melakukan serangan, yang terjadi selama shalat Subuh di lingkungan yang didominasi-Syiah
Baghdad Jadidah, di timur ibu kota, kata dua pejabat keamanan yang berbicara dengan syarat tak disebut namanya.
Seorang jemaah juga terluka dalam penembakan itu. Satu sumber medis mengkonfirmasi jumlah korban.
Hanya di utara ibu kota, sementara itu, seorang milisi Sunni anti-Al-Qaida tewas dan empat lainnya terluka dalam pemboman.
Serangan Sabtu adalah yang terbaru dalam gelombang kerusuhan, dengan lebih dari 3.800 orang tewas sejauh tahun ini, yang telah memicu kekhawatiran Irak kembali ke pertumpahan darah habis-habisan yang meninggalkan puluhan ribu orang pada tahun 2006 dan 2007.
Serangan terjadi meskipun operasi keamanan menargetkan gerilyawan di Baghdad, di utara dan barat, dan pemerintah telah menghadapi tuduhan tidak berurusan dengan akar penyebab kekerasan terburuk di negara itu sejak 2008.
Lonjakan pertumpahan darah terjadi bertepatan dengan demonstrasi-demonstrasi minoritas Arab Sunni terhadap dugaan perlakuan buruk pemerintah yang dipimpin Syiah dan pasukan keamanan, demikian AFP.
Sumber : antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar