Foto : ist |
KAIRO - Perdana Menteri Sementara Mesir
menyatakan bahwa negaranya tidak gentar terhadap ancaman internasional
dan dapat bekerja tanpa bantuan asing. Pernyataan itu dianggap sebagai
sebuah jawaban keras terhadap sikap Amerika Serikat dan Uni Eropa yang terus mengkritik kekerasan yang dilakukan militer Mesir pada rakyatnya sendiri.
Kedua raksasa ekonomi dunia itu sebelumnya mengancam akan meninjau
kembali bantuannya ke Kairo menyusul kerusuhan berdarah terhadap
demonstran anti-kudeta yang dimotori gerakan Islam Al-Ikhwan
al-Muslimun, Rabu, 14 Agustus 2013.
Tantangan Perdana Menteri Hazem el-Beblawi itu disampaikan kepada ABC
News, Selasa, 20 Agustus 2013. Dia menegaskan bahwa negaranya sedang
menuju arah yang benar dan tidak takut sama sekali dengan perang
saudara. Sejauh ini, telah jatuh korban 830 orang tewas saat militer
menggeruduk pendukung Presiden Mesir Muhamad Mursi yang terguling, Rabu,
14 Agustus 2013.
Beblawi menjelaskan, negaranya akan tetap tegak berdiri walaupun
Amerika Serikat dan Uni Eropa menghentikan bantuan. "Militer Mesir akan
tetap hidup."
Sementara itu, menanggapi sikap negara-negara Barat, Arab Saudi
dan negara kaya minyak di Timur Tengah sudah menyatakan siap mengisi
kekosongan keuangan jika Washington menarik bantuannya untuk Kairo.(tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar