Senin, 26 Agustus 2013

Jokowi Nilai Soekarno adalah Tokoh Visioner

Jokowi dan Soekarno ( foto : ist)
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari peluangnya menjadi calon presiden (capres). Mantan Wali Kota Solo tersebut mengaku konsentrasi membangun Jakarta.

"[Untuk] wilayah politik, tanya Bu Mega. Saya urus Jakarta saja," kata Jokowi, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), beberapa waktu lalu.

Ketika ditanyakan sosok Mega, Jokowi enggan berkomentar banyak.

 "Bu Mega itu sosok pemersatu. Kalau ada apa-apa, beliau bisa jadi penengah," ucap Jokowi.

Meski demikian, Jokowi mengaku pernah berdiskusi dengan Mega, salah satu topiknya mengenai Presiden RI pertama Soekarno (Bung Karno). 

"Sharing bagaimana gagasan besar Bung Karno dan melaksanakannya dengan cara apa," imbuhnya.

Jokowi berpendapat, Bung Karno merupakan tokoh visioner. Diungkapkan, Bung Karno pernah menekankan pentingnya character building.

 "Pribadi Indonesia mau dibawa ke mana? Kalau Jepang karakternya kan jelas. Begitu karakter bangsa terbentuk, maka seluruh rakyat bergerak, jadi loncatan besar. Tapi semua belum terwujud, karena (Bung Karno) stop di [tahun] 1965," ungkap Jokowi.

Menurut Jokowi, bangsa ini harus mempunyai satu visi. 

"Karakter masyarakat Indonesia harus dihidupkan. Semua harus punya visi yang sama. Kalau ke utara, ke utara semua. Ke timur, ke timur semua. Kita harus seperti itu," jelasnya.

Menggunakan pakaian adat, lanjut Jokowi, adalah salah satu cara membangun karakter. 

"Di Jakarta sekarang ada hari tertentu bagi PNS (pegawai negeri sipil) mengenakan pakaian adat. Itu hal kecil untuk membangun karakter," tutur Jokowi.

Sumber : beritasatu

Tidak ada komentar: