Jokowi dan Soekarno ( foto : ist) |
JAKARTA - Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari peluangnya menjadi
calon presiden (capres). Mantan Wali Kota Solo tersebut mengaku
konsentrasi membangun Jakarta.
"[Untuk] wilayah politik, tanya Bu Mega. Saya urus Jakarta saja,"
kata Jokowi, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), beberapa waktu lalu.
Ketika ditanyakan sosok Mega, Jokowi enggan berkomentar banyak.
"Bu
Mega itu sosok pemersatu. Kalau ada apa-apa, beliau bisa jadi penengah,"
ucap Jokowi.
Meski demikian, Jokowi mengaku pernah berdiskusi dengan Mega, salah
satu topiknya mengenai Presiden RI pertama Soekarno (Bung Karno).
"Sharing bagaimana gagasan besar Bung Karno dan melaksanakannya dengan cara apa," imbuhnya.
Jokowi berpendapat, Bung Karno merupakan tokoh visioner. Diungkapkan, Bung Karno pernah menekankan pentingnya character building.
"Pribadi Indonesia mau dibawa ke mana? Kalau Jepang karakternya kan
jelas. Begitu karakter bangsa terbentuk, maka seluruh rakyat bergerak,
jadi loncatan besar. Tapi semua belum terwujud, karena (Bung Karno) stop
di [tahun] 1965," ungkap Jokowi.
Menurut Jokowi, bangsa ini harus mempunyai satu visi.
"Karakter
masyarakat Indonesia harus dihidupkan. Semua harus punya visi yang sama.
Kalau ke utara, ke utara semua. Ke timur, ke timur semua. Kita harus
seperti itu," jelasnya.
Menggunakan pakaian adat, lanjut Jokowi, adalah salah satu cara
membangun karakter.
"Di Jakarta sekarang ada hari tertentu bagi PNS
(pegawai negeri sipil) mengenakan pakaian adat. Itu hal kecil untuk
membangun karakter," tutur Jokowi.
Sumber : beritasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar