Sabtu, 10 Agustus 2013

YLBHU : Pemerintah Setempat turut Fasilitasi Teror Warga Syiah di Karanggayam dan Bluuran

foto : merdeka.com
DIREKTUR Eksekutif Yayasan Bantuan Hukum Universalia (YLBHU) Hertasning Ichlas  mengatakan,  ancaman yang diterima oleh warga Syiah di Desa Karanggayam dan Bluuran Sampang, Madura  tidak hanya dilakukan oleh warga setempat, melainkan juga difasilitasi oleh aparat pemerintah setempat.

"Sudah jelas ada beberapa aparat pemerintahan yang terlibat dalam pemaksaan keyakinan terhadap warga Syiah ini, mereka kebanyakan  sebagai fasilitator,” kata Hertasning , kuasa hukum warga Syiah ketika dihubungi Tempo, Jumat, 9 Agustus 2013.

Hertasning  mengatakan, intimidasi terhadap warga Syiah terakhir terjadi pada 6 Agustus 2013. Ada enam warga Syiah yang dijemput oleh aparat kepolisian dan kepala dusun. Mereka lalu dibawa ke rumah salah satu kiai setempat.

Di rumah itu, kata Hertasning, sudah ada Bupati Sampang, Kepala Kesbangpol Sampang, dan Kapolsek Omben. Dalam pertemuan itu, katanya, enam orang warga Syiah itu diberi pesan-pesan. Di ujung acara, warga Syiah dipaksa menandatangani sembilan ikrar.
"Kalau tidak teken, tidak dijamin kesalamatan dan keamanan rumahnya,”  ujarnya.

Hertasning menambahkan, isi sembilan ikrar itu diantaranya adalah menganggap ajaran Tajul Muluk sesat dan harus kembali ke Ahlus Sunnah. Seorang  dari enam warga Syiah itu menolak menandatangani ikrar itu. Lantaran takut atas keselamatannya, ia lalu memilih pergi ke Jakarta. Pemaksaan serupa, kata dia, sudah terjadi sebelumnya dan kembali meningkat baru-baru ini. Melihat peristiwa tersebut, Herta mempertanyakan alasan pemerintah yang hendak melakukan pembinaan. 

"Gimana pembinaan kalau diancam rumahnya mau dibakar?" ujarnya.

Pemaksaan  untuk melakukan ikrar yang dilakukan terhadap warga di kampung telah terjadi beberapa hari belakangan ini. Pemaksaan tersebut berhasil membuat sejumlah warga Syiah menandatangani ikrar pertobatanitu  yang sebenarnya ditolak tegas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  sebagai cara penyelesaian masalah.

Sumber: yahoo/tempo.co

Tidak ada komentar: