DEPOK - Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) Warsito P
Taruno mengemukakan Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah
dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk menjadi negara maju.
Hanya saja, yang belum terjadi adalah matching (kesesuaian) di antara SDA dan SDM
"Ini sungguh ironi, SDA kita dikuasai sekelompok orang yang tidak
berpengetahuan, kalau mereka berpengetahuan tentunya tidak akan dikeruk
dan diangkut kapal ke luar negeri begitu saja," katanya usai peresmian
"MITI Center" di Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/8).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPR Sohibul Iman, Mensos Salim
Segaf Al Jufrie, serta mantan Menristek yang jugaKetua Pembina MITI
Suharna Surapranata
Hal ini tegas dia, diperburuk banyaknya anak bangsa yang disekolahkan dengan biaya mahal di luar negeri hanya menjadi penonton.
"Kalau hanya jadi penonton tidak perlu doktor sebanyak saat ini, dan
tidak perlu banyak universitas, dan tidak perlu anggaran pendidikan
20%," kata doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang itu.
Ditegaskannya untuk menjadikan SDA dan SDM "matching", yang diperlukan tidak lebih hanyalah jaringan (networking).
Oleh karena itulah, kata dia, MITI mengambil peran sebagai "networking" dan "pipeline" (penyalur).
"Kita ingin menjadi sumber inspirasi, pendorong dan penghubung ke
semua pihak untuk membangun Indonesia yang madani, berbasis ilmu
pengetahuan," kata pencipta alat pemindai aktivitas otak 4 dimensi "4D
Brain Activity Scanner" itu.
Menurut Warsito P Taruno, selama 10 tahun terakhir ini MITI telah
berupaya membangun jaringan dan kemitraan di seluruh Indonesia dan
mancanegara.
Di kalangan mahasiswa, pihaknya telah bermitra dengan hampir 80
kampus di 30 provinsi di Indonesia, serta bermitra dengan jaringan
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia,
MITI juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi swadaya masyarakat maupun LSM internasional.
Sumber : beritasatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar