MINAHASA
– Tari katrili sudah sangat akrab dengan masyarakat suku Minahasa.
Meski sudah berusia ratusan tahun, tarian tradisional ini masih tetap
dilestarikan, walau tak banyak yang tahu. Tarian yang biasa digelar pada
acara-acara penting ini adalah warisan bangsa Portugis dan Spanyol,
yang dikenalkan saat mereka menjajah bangsa kita abad 16 silam.
Para
penari memulai tarian dengan lincah serta wajah-wajah ceria. Para penari
terlihat begitu dinamis dan tetap semangat, seiring irama bernuansa
musik country yang mengiringi tarian ini. Tarian tradisional suku
Minahasa ini disebut tari katrili.
Tarian yang menggambarkan tentang
pergaulan remaja dan muda-mudi suku Minahasa ini, merupakan tarian yang
diwarisi dari bangsa Portugis dan Spanyol, yang pada abad 16 silam
sempat menjajah negeri kita.
Lihat saja kostum yang dikenakan para
penari ini. Gaun dan stelan jas penari wanita dan prianya terlihat jelas
bercirikan budaya Eropa. Meski tarian ini merupakan warisan penjajah,
tarian yang selalu dipertunjukan di setiap acara-acara seremonial
pemerintah atau di pesta-pesta yang digelar warga ini, ternyata tetap
dilestarikan dan dipelihara masyarakat suku Minahasa.
Bahkan tarian ini
telah menjadi salah satu tarian utama bagi suku Minahasa. Selain kerap
dipertunjukan di acara pesta, tarian warisan Portugis dan Spanyol ini
juga selalu dilombakan di sekolah-sekolah ataupun di berbagai festival
kebudayaan. Karena usianya telah ratusan tahun, gerakan-gerakan tarian
pun banyak dimodifikasi atau diubah sesuai keinginan para instrukturnya.
Sayangnya irama musik pengiring tarian ini kini lebih banyak
menggunakan rekaman kaset ataupun rekaman cakram. Padahal beberapa tahun
lalu musik pengiring tarian ini masih menggunakan alat musik kolintang,
yang juga merupakan salah satu alat musik tradisional asli budaya suku
Minahasa.
Sumber: pesonaminuut.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar