Sikap
menolak kenaikan BBM terus dikumandangkan pelbagai elemen bangsa. Minggu(16/6)
pagi tadi, dalam rilisnya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan
rencananya, menggelar unjuk rasa secara nasional, Senin(17/6) besok.
“Kita
akan lumpuhkan pusat pemerintahan di 33 Provinsi secara serentak sebagai wujud
dari menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan harga
Bahan Bakar Minyak bersubsidi,” ujar
Ketua Umum PP KAMMI Andriyana.
Selain
menyengsarakan rakyat kecil, KAMMI menilai pemberian Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat(BLMS) sarat interest politik Pemilu 2014.
“BLSM
juga tidak bisa menyentuh semua rakyat miskin,” tandas Andriyana.
Andriyana
membeberkan Data BPS, yang mencantumkan jumlah penduduk miskin sekitar 29 juta orang.
“Sedangkan
BLSM hanya untuk 15,5 juta saja. Berarti yang 13,5 juta lagi akan hidup semakin
miskin karena semua harga akan naik," jelasnya.
Menurut
KAMMI, pemerintah tidak perlu menaikkan BBM, jika saja cermat membaca situasi
dan perkembangan. Sehingga pemerintah bisa menempuh kebijakan alternative
seperti menasionalisasi aset minyak, menghadirkan energi alternatif atau
menaikkan pajak kendaraan mobil pribadi, tanpa menaikkan harga BBM subsidi.
“Namun
sayangnya, pemerintah malah memilih jalan untuk menyengsarakan rakyat dengan
menaikkan harga BBM subsidi yang akan berimbas pada kenaikan harga-harga semua
barang dan jasa,” ungkapnya.
Untuk
itu, dia menegaskan akan berdemonstrasi di pusat pemerintahan 33 Povinsi.
sumber: idmanado.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar