Senin, 17 Juni 2013

KAMMI Unjuk Rasa Skala Nasional, Tolak Kebijakan Pemerintah Menaikan BBM



Sikap menolak kenaikan BBM terus dikumandangkan pelbagai elemen bangsa. Minggu(16/6) pagi tadi, dalam rilisnya, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyatakan rencananya, menggelar unjuk rasa secara nasional, Senin(17/6) besok.
“Kita akan lumpuhkan pusat pemerintahan di 33 Provinsi secara serentak sebagai wujud dari menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak  bersubsidi,” ujar Ketua Umum PP KAMMI Andriyana.
Selain menyengsarakan rakyat kecil, KAMMI menilai pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat(BLMS) sarat interest politik Pemilu 2014.
“BLSM juga tidak bisa menyentuh semua rakyat miskin,” tandas Andriyana.
Andriyana membeberkan Data BPS, yang mencantumkan jumlah penduduk miskin sekitar 29 juta orang.
“Sedangkan BLSM hanya untuk 15,5 juta saja. Berarti yang 13,5 juta lagi akan hidup semakin miskin karena semua harga akan naik," jelasnya.
Menurut KAMMI, pemerintah tidak perlu menaikkan BBM, jika saja cermat membaca situasi dan perkembangan. Sehingga pemerintah bisa menempuh kebijakan alternative seperti menasionalisasi aset minyak, menghadirkan energi alternatif atau menaikkan pajak kendaraan mobil pribadi, tanpa menaikkan harga BBM subsidi.
“Namun sayangnya, pemerintah malah memilih jalan untuk menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM subsidi yang akan berimbas pada kenaikan harga-harga semua barang dan jasa,” ungkapnya.
Untuk itu, dia menegaskan akan berdemonstrasi di pusat pemerintahan 33 Povinsi.

sumber: idmanado.co

Tidak ada komentar: